like the flowing river

be like the flowing river.
silent in the night.
be not afraid of the dark.
if there are stars in the sky,
reflect them back.
if there are clouds in the sky,
remember, clouds, like the river, are water.
so, gladly reflect them too,
in your own tranquil depths.

~manuel bandeira

Tuesday, November 10, 2015

Desain saja harus sesuai pasar, apalagi cantik.



Desain saja harus sesuai pasar, apalagi cantik.

Seperti apa sih cantik? Seperti apa sih pasar? 

Cantik itu kulit putih, muka oval dengan dagu agak lancip, pipi tidak terlalu tembem tapi ada lekukannya saat bibir tersenyum, bibir ramping lentik tapi berisi, mata tidak sipit, besar tapi seperti kucing, rambut lurus bergelombang saat angin berhembus seperti iklan-iklan shampoo itu. Itu baru wajah, belum lagi tubuh yang harus montok tapi perut kencang tidak berlipat tidak menonjol saat dibalut pakaian ketat. Dada besar tapi kencang. Lengan ramping kencang. Paha montok tapi tidak terlalu besar, mulus tidak bertato petir – seperti model-model yang banyak di majalah itu lah. Betis kencang meliuk tidak seperti kurva parabola azimuth. 

Banyak sekali ‘tapi’-nya. Yah, namanya juga pasar. Yang ini ingin begini, itu maunya begitu. Semuanya tarik ini tarik itu. Wajahmu ditarik ke depan, rambutmu dijambak ke segala arah, tangan kirimu dipelintir, tangan kanan mu di lipat, perutmu dibalut sekencang-kencangnya dengan korset, dada kirimu diremas, dada kananmu dihisap, pahamu dibuka selebar-lebarnya, kaki kananmu diangkat ke atas, kaki kirimu diputar. 

Diperkosa.

 Oleh pejantan. Si penjahat gender yang sudah entah berapa abad ingin mendominasi betina. Dengan selangkangannya mengacung mengancam lawan kelaminnya. Merasa berhak memelihara mengandangi. Setiap hari dimandikan, dielus, diberi makan, supaya sehat dan bisa dipamerkan lalu ditandingkan dengan kepunyaan jantan-jantan yang lain. Digemukkan supaya suatu saat bisa disembelih beramai-ramai saat jamuan. Kalau si betina menjadi primadona, dihukumlah dia karena dia menarik hati pesaing-pesaingnya. Dikurunglah dia karena dia salah telah membuat selangkangan jantan lain mengacung. Ditutupi kandangnya serapat-rapatnya supaya tidak ada yang bisa melihat dia kecuali si pemeliharanya. 

Parahnya lagi si sesama betina lainnya ikut memperkosa. Apalah engkau? Lesbian? Memerkosa sesama jenismu? Atau dendamkah? Posesif? Psikopat? Kesenangan belaka? Mungkin engkau telah terlalu lama dikuasai dan dimanipulasi sampai di otakmu kehilangan ingatan bahwa engkau dulu adalah makhluk bebas yang tidak dikandangkan dan disuapi oleh penjahat selangkangan itu. Dibentuklah kau agar sesuai dengan maunya selangkangan mereka selama ratusan generasi. Mereka pun sudah seperti anak-anak yang selalu berubah-ubah maunya, tapi tetap engkau ikuti. 

Tapi lebih jahat si pemanipulator pengadudomba kalian si jantan dan si betina. Sudah memang pada dasarnya si jantan penjahat selangkangan, si betina penurut dan penakut, si pengadudomba ini memanipulasi pikiran si betina supaya si betina semakin memoles dirinya agar si jantan semakin tergila terhadap si betina dan semakin memaksa mengeksploitasi si betina supaya semakin keras lagi mengumbar dirinya sehingga jantan-jantan lain semakin tergoda dan mengakibatkan si betina semakin berat dihukum. Diciptakanlah simpul yang tidak ada kesimpulan dan tidak terbongkar-bongkar ini supaya si betina semakin mencari si pengadudomba dan si jantan semakin memuji si pemanipulator. 

Jika suatu hari nanti – suatu hari yang entah kapan hari itu – si betina tiba-tiba tersadar asal muasalnya dan menolak menurut si pemanipulator dan tidak takut dengan selangkangan pria, bayangkan apa jadinya si pemanipulator dan penjantan. Berapa banyak yang depresi karena kehilangan hartanya yang paling sering ia banggakan, umbar, dan nikmati? Berapa banyak yang kehilangan untung karena si betina tidak lagi mencari si pemanipulator itu?

Kau tidak perlu lagi takut akan selangkangannya, tubuhmu tidak diperkosa, tidak ada lagi yang mencuci otakmu, tidak peduli apa kata pemerkosa-pemerkosa dirimu engkau tetap menawan karena tanpa apapun juga kau memang sudah menawan. Tidak usahlah memaksa dirimu supaya memuaskan si jantan-jantan itu, kau sudah cantik. Karena cantik bukan dari pasar datangnya, tetapi dari dalam. Seperti desain yang baik adalah desain yang membentuk pasar bukan pasar yang membentuk desain, cantik yang paling memukau adalah cantik yang persetan dengan teriakan selangkangan-selangkangan itu.

No comments:

Post a Comment