Hari ini saya dan Nisa akhirnya kencan. Setelah sekian lama tugas
akherat memberikan jarak di antara kami sampai akhirnya selesai juga Selasa
kemarin. Kencan yang spontan hanya karena saya tidak jadi pulang ke Tangerang
dan ia ingin Sumber Hidangan di Jalan Braga. Sudah lama juga kami ingin ke sana
namun tidak sempat. Pernah waktu itu tapi tutup. Hari ini pun ternyata tutup
juga sehingga takdir menghentikan kami makan rotinya yang cukup terkenal itu. Perut
pun ujungnya membawa kami pada restoran cepat saji berambut merah di samping
Braga Walk. Menikmati burger dengan keju meleleh di dalamnya bersama kentang
hangat nan crispy. Berlama-lama kami di sana berketawa-ketiwi sekitar satu jam.
Setelah itu kami keluar mencari
sesuatu. Awalnya sih mau ke Babah Kuya, toko rempah yang sudah berdagang sejak
1810, katanya, karena kami sangat tertarik pada rempah-rempah. Tapi, apa daya,
dalam perjalanan menuju Jalan Pasar Selatan, kami nyangkut di penjual buku-buku
di Jalan Cikapundung. Saya mencari-cari buku tentang bambu. Enam penjual saya
tanyai satu-satu tapi tidak dapat sama sekali. Malahan Nisa yang dari dulu suka
majalah Bobo, menemukan kumpulan dongeng majalah Bobo yang selama ini dia
cari-cari. Pas nunggu.... eh!! Apa tuh yang nyelip di situ warna merah ada
kayumanisnya? Ternyata.. majalah Tempo tahun 2014 edisi khusus yang mengupas
Antropologi Kuliner Indonesia! Wah.. serendipity
lagi! Kami berdua akhirnya sama-sama girang berhasil menemukan harta karun kami.
Beres buku niatnya melanjutkan
jalan kaki ke Babah Kuya. Tapi langit tidak setuju kami ke sana dan memaksa
kami kembali ke Braga untuk berteduh. Dengan buku di tangan, tentu kami ingin cepat-cepat
membacanya. Apalagi sebentar lagi akan hujan deras. Apa yang paling enak kalau
sudah begini? Baca buku, minum teh panas, dan makan kue. Tempat yang paling
pas? Starbucks Braga! Starbucks Braga sudah lama jadi tempat favorit kami.
Dengan suasana art deconya, ruangan yang tidak terlalu luas, meja tinggi yang
nyaman, jendela yang banyak, dan hujan di luar, pasti ideal. Kami pun berjalan
cepat dengan segera menuju sana. Pas sekali ketika kami sampai air langsung
tumpah ruah dari langit. Kami memesan satu Chai Tea Grande, kesukaan Nisa, satu
croissant, kesukaan saya, dan satu lemonnite, atau kue apalah itu yang berwarna
pink dan bertabur parutan kelapa, berasa manis strawberry dengan asam lemon
ditambah gurih kelapa parut yang ternyata tidak terlalu enak. Mungkin sekitar 3
jam kami di sana. Baca buku, main hape, ngobrol segala macam topik, foto-foto,
mimpi, ngehayal, ngegambar.
Setelah hujan berhenti dan kami
mulai capek di Starbucks, kami memutuskan untuk melanjutkan ke Riau Junction
karena Nisa harus beli sabun dan shampoo nya yang sudah habis. Kami keluar
ketika masih sedikit gerimis. Jalan ke perempatan Lembong dan Braga untuk naik
angkot Sadang Serang ke Riau. Saat sudah di dalam angkot tapi sang supir masih
ngetem sambil mendengarkan lagu metal, muncul ide untuk jalan saja menyusuri
Jalan Merdeka. Karena dengan begitu kami akan melewati Balai Kota yang baru
saja direnovasi. “Ga jadi A!” tanpa pikir panjang kami turun angkot jalan
menyusuri Jalan Merdeka melewati Hotel Panghegar, rel kereta, Katedral Santo
Petrus, Taman Vanda, lalu masuk ke taman Balai Kota yang baru dengah rintik hujan
tipis dan awan tebal yang menutupi cahaya matahari. Udara sejuk menyentuh wajah
kami merekahkan bibir kami yang tidak bisa berhenti tersenyum. Cantik memeang
taman yang baru itu. Sayang tidak kepikiran untuk dijepret satu-satu
pojok-pojoknya. Salut, Kang Emil! Kami lanjut berjalan menyusuri BIP, belok ke
kanan ke Jalan Riau di peremapatan Dago-Riau.
Yah. Setelah itu tidak banyak
yang bisa diceritakan. Kami belanja di Riau Junction, makan nasi goreng babi di
sebrang UNKL, jalan ke Jalan Purnawarman, lalu langsung pulang. Tapi ini
benar-benar salah satu kencan yang paling berbekas. Bayangkan kalau menyeruput
kaldu sup ikan. Ringan, tetapi kaldu ikan begitu terasa di mulut dengan gurih
dan sedikit ‘amis’ ikan juga manisnya, hangat di tenggorokan, nyaman di perut.
Nah, sekarang bayangkan rasa itu ada di dalam kencan. Lain kali akan dicoba
lagi!



No comments:
Post a Comment